Di suatu hari yang santai nan penuh seloroh, seorang sahabat menyodorkan pertanyaan yang intinya adalah teka-teki matematika. Bagi saya, teka-teki ini merupakan hal yang baru saya dengar (kala itu) namun seiring berjalannya waktu, saya pun tahu kalau ini adalah teka-teki jadul (maklum ya, saya kan bukan orang jadul alias jaman dulu hehehe!). Tapi ya sudahlah, anggap saja ini intermeso dari saya buat teman-teman pembaca yang belum pernah dengar teka-teki ini.
Begini teka-tekinya. Si A sedang ingin membeli sepasang sepatu seharga Rp100.000 namun tidak punya uang sepeser pun. Ia, kemudian, menghubungi temannya (si B) untuk meminjam uang senilai harga sepatu tersebut. Singkat cerita, si B hanya menyanggupi sebesar Rp50.000 dan sisanya diperoleh dari si C. Setelah uang terkumpul, si A pun langsung pergi ke toko dimana sepatu itu dijual dan sesampainya di sana, ternyata sepatu yang ia inginkan itu masih bisa dinegosiasikan harganya. Ia pun berhasil mendapatkan sepatu tersebut dengan harga Rp97.000. Lalu uang kembaliannya, yang sebesar Rp3.000 itu, disisihkan Rp2.000 oleh si A untuk mencicil utangnya kepada si B dan si C, masing-masing Rp1.000. Dengan demikian, uang yang ada pada si A sekarang hanya bersisa Rp1.000. Supaya lebih jelas, lihat rangkaian di bawah.
Dengan cicilan yang sudah dibayarkan tersebut, utang si A kepada si B dan si C berkurang, masing-masing menjadi Rp49.000 (Rp50.000 – Rp1.000). Artinya, total utang si A saat ini menjadi Rp98.000 (Rp49.000 x 2). Nah, jika total utang ini ditambahkan dengan sisa uang si A yang senilai Rp1.000 tadi (lihat uraian di atas) maka akumulasinya menjadi Rp99.000 (Rp98.000 + Rp1.000), ini lho yang dipertanyakan: kok nilainya gak sama dengan total utang awal yang sebesar Rp100.000? Kemana yang Rp1.000-nya?
Bagi yang tertantang dengan teka-teki ini, silakan mencari tahu jawabannya lebih dulu. Jika sudah — entah itu sudah menemukan jawabannya ataupun sudah mumet kepalanya — silakan klik tombol “Jawaban” di bawah untuk menyocokkannya (buat yang pakai mobile phone teks di bawah mungkin agak samar warnanya, silakan diatur ya sudut pandangnya).
[spoiler title=”Jawaban”]Okelah kalo begitu, saya coba jelaskan dengan sebuah alur ya. Silakan simak gambar berikut:
Gimana, udah ngerti kan?!
Masih belum juga??
Baiklah..
Begini. Sebetulnya uang Rp1.000-nya itu gak pergi kemana-mana alias gak hilang sama sekali. Angka Rp99.000 itu didapat dari paradigma berhitung yang salah. Jelas saja tidak sama dengan utang awal karena variabel yang dipakai salah, jalurnya salah. Perhitungan yang benar semestinya adalah dengan menjumlah harga sepatu, distribusi cicilan, dan sisa uang si A sebagai variabelnya, yakni: Rp97.000 + Rp2.000 + Rp1.000 = Rp100.000, kelar! So simple, isn’t it?
Intinya, selama ini orang-orang terjebak pada alur berpikir yang salah — yang sengaja dibelokkan oleh si pencipta teka-teki (entah karena ingin buat lelucon atau dia pun sebenarnya juga bingung). Tapi yang jelas, ini persoalan yang simple, jangan mau dibuat sulit dengan alur pikir yang rumit. Ingat, kuncinya adalah, sebagian uang telah berubah bentuk menjadi barang (sepatu -red) sehingga tercipta kesan bahwa sebagian uang tersebut hilang. Terus, perhitungan yang benar tuh dengan memasukkan harga sepatu, distribusi cicilan, dan sisa uang (bukan utang dan cicilan) sebagai variabelnya. Hal ini berlaku juga untuk teka-teki sejenis lainnya, yang semuanya sama-sama menipu. :))[/spoiler]
thanks for info
Saya pinjam uang sama si a 5000 sama si b 5000 total 10000 saya beli tahu 7000 sisa uang 3000 saya cicil utang si a 1000 si b 1000 uang saya utang mya sama si a tinggal 4000 si b 4000 sisa uang saya 1000 total 4000+4000+1000 =9000 yg 1000 nya kemana
Kemana ya bang?
Uang itu memang tidak hilang tapi kalau kita perhatikan baik” ceritanya pasti kita akan paham
Utang si (a) 100k dari kedua temannya(a,b) dia pun membeli dengan harga nego 97k, jadi sisa 3k. dan kita pun mencicil kepada temannya tadi seribu masing”(2k). Dan sisa uang kita tinggal seribu jadi cara hitungnya begini. Utang kita 100k dan kita sudah mencicilnya 2k dan kita masih ada 1k jadi uang 1k jadi punya kita lah. Kan kita sudah nyicil 2k sesuai dgn alur ceritanya. Gimana pahamkan dgn penjelasanku semoga bermanfaat y
Iya, makasih ya 🙂
97 bagi dua berarti 48500 masing2 b dan c.dan dikembalikan 1000 masing2 b dan c jadi 49500, 500 lagi masih sama si A kenapa kembalian 3000 masih ada seribu sama si A.ah gampang kali
Iya, gampang ya bang 😀
*Modal Awal Dari A & B ialah Rp. 100.000,-
*Pada tanggal 28/03/19 Saya membeli sepatu sebesar Rp. 97.000,-
*Sisa Saldo saya pada tanggal 28/03/19 Rp. 3.000,-
*Pada tanggal 29/03/19 saya membayar Hutang kepada Si A sebesar Rp. 1.000,-
*Pada tanggal 29/03/19 saya membayar hutang kepada si B sebesar Rp. 1.000,-
Penggunaan prive Rp. 1.000,-
lalu dimana kesalahannya?
sisa hutang kah? gak paham dengan kalimatnya?
Membayar Hutang Kepada si A Rp. 1.000,-
Membayar Hutang kepada Si B Rp. 1.000,-
Sepatu + Prive yang telah terpakai Rp. 98.000,-
Tidak jelas dimana lagi?
yang tidak jelas itu Nota nya mana & bagaimana cara bayar Rp. 98.000,- itu…..
Nah iya juga, notanya ada ga ya?!
Gak ada yang salah dalam perhitungan matematika. Di puter bagaimana pun. Cara kita menyelesaikan masalah nya yang salah. Maunya dibikin gampang.
Gini…. 49.000+49.000 (masing2 patungan si A dan si B).
Jumlah Rp. 98.000 jangan dulu di jumlahkan dengan sisa yang Rp. 1.000
Anggap saja si A dan si C hanya patungan Rp. 49.000 dengan total Rp. 98.000
Naaaaahhhh…. Beli deh tuh sepatu dengan harga Rp. 97.000
Masih sisa Rp. 1.000
Baru jumlahkan dengan Rp. 1.000 yang sisa tadi. Jumlah nya tetap Rp. 100.000
Itu yang benar.
“Di puter bagaimana pun. Cara kita menyelesaikan masalah nya yang salah. Maunya dibikin gampang.”
Ini memang tujuan si pembuat teka-teki membelokkan alur pikir yang baca, seperti yang gue singgung di atas kan?
“Anggap saja si A dan si C hanya patungan Rp. 49.000 dengan total Rp. 98.000. Naaaaahhhh…. Beli deh tuh sepatu dengan harga Rp. 97.000. Masih sisa Rp. 1.000. Baru jumlahkan dengan Rp. 1.000 yang sisa tadi. Jumlah nya tetap Rp. 100.000
Itu yang benar.”
Kalo utangnya cuma Rp98.000 sih, ngapain uang Rp1.000 (yg gue bold itu) ngikut lagi bro?
Gini bro.. Penjumlahan 49+49 itu salah kita ambil aja yang gampang dari harga sepatu yang 97.000 : 2 =48.500
Jadi 48.500 itu per orang nya.. Nah di kembalikan lah 1000 per orang jadi 49.500 dibawa lagi masih seribu. Di bagikan lah 500 untuk B dan C maka jumlahnya ketemu kan.
Salam anak tulungagung.
“Gini bro.. Penjumlahan 49+49 itu salah…”
Lah kan ane juga bilang begitu bro.. Hehehehe
Yg seribu di tetanggaku..
Kmaren tetanggaku punya uang 50 rb..
Trus buat beli bakso 20 rb,sisa 30 rb
Trus buat beli rokok 15 rb,sisa 15 rb
Trus buat beli kueee 9 rb,sisa 6 rb..
Jadi total belanjanya 30rb+15rb+6rb = 51 rb padahal awalnya 50 rb.. 😀
Nanti tolong tagihin ke tetangganya ya bang!
Yg 1000 masuk dalam harga sepatu 97000.. 97000+3000=100000
Alurnya bener tuh, Mas Saman 🙂
total belanja 20+15+9 = 44
sisa 6
jadi pas lah 50
kamu salah ngitung
Jika Masalah tersebut dibagi menjadi 2 logika.
1. Logika Membeli Sepatu
2. Logika Mencicil uang
Maka logika membeli sepatu adalah benar.
50.000 + 50.000 = 97.000 + 2.000 + 1.000
100.000 = 100.000
Belanja = Belanja
Tetapi logika mencicil hutang adalah salah.
-50.000 + -50.000 = (-50.000 + 1.000) + (-50.000 + 1.000) – 1.000
-100.000 = -49.000 +-49.000
-100.000 = -98.000 + -1.000
-100.000 = -99.000
Hutang ≠ Hutang
Logika mencicil hutang yang betul adalah
-50.000 + -50.000 = -100.000 + (50.000 – 1.000) + (50.000 – 1.000) – 97.000 – 1.000
-100.000 = -100.000 + 49.000 + 49.000 – 97.000 – 1.000
-100.000 = -100.000 + 98.000 – 97.000 – 1.000
-100.000 = -100.000 + 98.000 – 98.000
-100.000 = -100.000
Hutang = Hutang
Kalau ada pertanyaan, silakan ditanya. Saya malas jelaskan panjang lebar.
Yang pasti di contoh soalnya. Hutang dihitung sebagai “plus” bukan “minus”.
Wah, pasti master logika nih. Makasih udah mampir ya, master! 😀
sbnarny yg slah cuma di akhir.. total sisa utang yg 98k jgn dtmbahin 1k lg.. n jgn dbndngin ama 100k. Hrusny sisa utng 98k dibandingkan dgn pmblian sptu 97k + 1k= 98k.. inget yg dpgang ama siA trkhir tuh sptu + uang 1k.. so sisa utng dbndngin dgn uang yg dpgn si A+hrga sptu (98 n 98)klo mo bndngin dng 100k y utngny gk dcicil n gk dbliin sptu
Uang 1k yg mas maksud kan asalnya dari kembalian yg 3k – 2k, terus yg 2k nya itu dikemanain?
menurut qu, utang 50rb + 50rb
belanjaan 97 ribu so, 97rb dibagi dua
hasil nya 48500
nah dr masing2 50rb td kurangilah ke 48500
maka masing2 akan mndapatkan sisa 1500
nah, cucok kan dgn sisa uang di si A 3000 td
Wah ini sih makin ngaco namanya 😀