Home ยป Kebangkrutan FTX, Pentingnya Akuntan, dan Perekonomian yang Sehat
Kebangkrutan FTX menjadi momentum seluruh pihak untuk kembali kepada fitrah ekonomi yang sehat dan wajar.

FTX, bursa mata uang kripto yang berbasis di Bahama, diberitakan mengalami kebangkrutan. Berita ini berdampak luas pada pasar kripto global, dengan harga-harga mata uang kripto anjlok lebih dari 10% pada saat kebangkrutan FTX diberitakan. Namun, ini tidak terlalu mengejutkan bagi saya.

Sejak awal, saya menentang mata uang kripto digunakan sebagai alat investasi atau alat tukar. Ini karena bukanlah sebuah ide yang baik untuk berinvestasi pada sesuatu yang sangat sulit untuk dinilai nilai wajarnya. Selain itu, mereka tidak berguna sebagai alat tukar karena fungsinya sangat bergantung pada internet dan rentan terhadap peretasan.

Oleh karena itu, saya berpikir bahwa ini adalah indikasi yang jelas bahwa seluruh pasar kripto divaluasi terlampau tinggi dan tidak memiliki dasar apapun selain dorongan sensasional (hype). Sebagaimana saya katakan pada artikel sebelumnya, saya percaya setiap aset, cepat atau lambat, akan kembali pada nilai wajarnya. Mengingat kripto adalah barang yang tak memiliki nilai wajar, tak ada jalan lain baginya selain runtuh tatkala investornya pergi.

Saya percaya bahwa keruntuhan pasar kripto ini dapat menandai akhir dari gelembung mata uang kripto dan menunjukkan bahwa kita sekarang dapat memasuki era ketidakpastian ekonomi lainnya yang serupa dengan yang terjadi di awal tahun 2000-an.

Selain itu, kebangkrutan FTX menyoroti peran penting yang dimainkan akuntan dalam menjaga ekonomi yang sehat. Semua orang tahu, tanpa mereka, investor tidak akan memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang baik tentang perusahaan mana yang akan diinvestasikan dan berapa nilai investasi yang mestinya mereka keluarkan.

Yang lucu adalah pemimpin FTX Sam Bankman-Fried mengatakan bahwa perusahaannya tidak memiliki departemen akuntansi sama sekali! Lucu sekali, ya? Ini sama saja dengan CEO Enron yang saat skandalnya mencuat mengatakan dia belum pernah mendengar tentang dana yang tidak terhitung.

Tidak adanya departemen akuntansi untuk sebuah perusahaan adalah tanda bahaya yang menunjukkan betapa tidak jujur dan tidak dapat dipercayanya perusahaan tersebut. Tidak heran kemudian ketika Sam Bankman mengatakan bahwa dia telah salah menghitung $8 miliar setelah beberapa dana nasabah FTX terhitung dua kali.

Akuntansi adalah bahasa bisnis, dan tidak ada bisnis yang bisa berkembang tanpa seorang akuntan dalam mengelola keuangannya. Bahkan untuk kehidupan berumah tangga pun seorang akuntan bisa sangat berguna.

Seperti disebutkan di atas, laporan keuangan perusahaan berfungsi sebagai referensi keuangan dan referensi bagi para pemangku kepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan calon investor, dan itu merupakan produk dari para akuntan.

Maka, bagaimana mungkin sebuah bisnis menggalang dana dari investornya jika tidak melibatkan akuntan dan siklus akuntansi dalam kesehariannya. Itu sama sekali tidak masuk akal kecuali para investornya pun tidak menggunakan akal. Ini yang seharusnya dihindari.

Tak akan pernah bosan saya ingatkan bahwa hakikat investasi adalah membandingkan nilai pasar dan nilai wajar dari suatu aset. Jika nilai wajarnya tidak dapat diketahui, maka suatu aset tidak bisa dikatakan sebagai instrumen investasi, melainkan hanya spekulasi.

Membiarkan perilaku spekulatif sangatlah tidak baik bagi perekonomian, apalagi jika mendukungnya. Kita tidak semestinya berharap ekonomi kita dibangun dengan ketidakwajaran karena itu hanya akan menciptakan gelembung ekonomi. Kita mesti bisa berkaca pada gelembung-gelembung yang pernah ada yang akhirnya pecah dan membuat masyarakat sengsara.

Oleh karenanya, saya berharap kebangkrutan FTX ini bisa menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk mempertimbangkan kembali aktivitas ekonominya, dan hanya mendasarkan aktivitasnya pada hal-hal yang wajar dan masuk akal.

Itulah fitrah dari ekonomi, dan hanya dengan cara seperti ini perekonomian dapat berjalan dengan sehat.

Apa penilaian Anda tentang artikel ini?
+1
0
+1
0

Tentang Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.