The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pernah melakukan survei literasi keuangan tahun lalu. Survei itu dilakukan di 30 negara dengan jumlah peserta dari tiap-tiap negara mencapai ribuan orang. Hasilnya, menurut mereka, masih belum memuaskan, meskipun survei yang dilakukan hanya menyertakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat sederhana. Ini menunjukkan kalau literasi keuangan masih sangat abysmal sifatnya di berbagai penjuru dunia, bukan hanya di Indonesia.
Namun demikian, berkaca pada penelitian-penelitian sebelumnya, seperti yang pernah saya singgung di tulisan terdahulu, tak elok kalau kita, warga negara Indonesia, memandang hal ini sebagai pembenaran atas permasalahan lemahnya keterliterasian masyarakat kita. Penempatan posisi negara kita yang sangat terbelakang saja seharusnya sudah mampu membuat bangsa ini lebih sadar akan pentingnya pemahaman pada aspek ekonomi dan keuangan. Tidak pernah mengambil studi pada bidang terkait tidak boleh menjadi rasionalitas mengapa seseorang tidak memahami isu-isu ekonomi/keuangan, mengingat isu-isu ini akan selalu melekat dalam kesehariannya.
Saat ini, kita sedang menunggu rilis hasil survei tiga tahunan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait perkembangan literasi keuangan masyarakat kita. Saya meyakini lembaga-lembaga internasional lain juga akan segera merilis hasil survei mereka pada topik yang sama, meskipun belum bisa diketahui kapan. Sambil menunggu semua itu, tidak ada salahnya kalau kita mencoba menguji diri kita sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh OECD pada survei terakhir mereka, sebagaimana telah saya sarikan berikut ini:
[spoiler title=”Klik untuk melihat jawabannya”]
- Pertanyaan: Misalnya Anda mendapatkan hadiah uang sebesar $1,000 (seribu dolar AS) namun tidak ingin menggunakannya saat ini juga. Inflasi tetap pada tingkat 2%. Pada tahun berikutnya, apa yang bisa Anda beli dengan uang tersebut? Asumsikan barang yang akan Anda beli tetap sama.
Jawaban: c) Barang dengan jumlah yang lebih sedikit ketimbang jika saya membelinya saat ini
Catatan: Sekitar 60% responden mampu menjawab pertanyaan ini dengan benar, menunjukkan kalau mereka mengerti bagaimana inflasi mempengaruhi daya beli mereka.
- Pertanyaan: Anda meminjamkan $25 kepada seorang teman. Teman Anda mengembalikan kepada Anda sebesar $25 keesokan harinya. Berapa bunga yang telah ia berikan kepada Anda atas pinjamannya tersebut?
Jawaban: a) Tidak ada
Catatan: Sekitar 85% responden menjawab pertanyaan ini dengan akurat, menunjukkan mereka bisa menghitung bunga sederhana tanpa aritmatika yang rumit.
- Pertanyaan: Awal tahun Anda menabung $100 pada sebuah bank yang memberi Anda bunga 2% per tahun. Jika Anda tidak pernah melakukan penarikan sama sekali, akan menjadi berapa uang pada tabungan Anda di akhir tahun?
Jawaban: b) $102
Catatan: Sekitar 60% responden mampu menjawab pertanyaan ini dengan benar.
- Pertanyaan: Menyambung pertanyaan no. 3, dengan asumsi yang sama akan menjadi berapa tabungan Anda pada akhir tahun ke-5?
Jawaban: a) Lebih dari $110
Catatan: Hanya 40% responden mampu menjawab pertanyaan ini dengan benar, menunjukkan pemahamannya tentang bunga majemuk.
- Pertanyaan: Benar atau salah: investasi dengan tingkat pengembalian yang tinggi memiliki tingkat risiko yang tinggi pula?
Jawaban: a) Benar
Catatan: Lebih dari 80% responden menjawab pertanyaan ini dengan benar, menunjukkan pemahaman tentang hubungan khas antara risiko dan pengembalian investasi.
- Pertanyaan: Benar atau salah: inflasi yang tinggi berarti biaya hidup meningkat dengan cepat?
Jawaban: a) Benar
Catatan: Sekitar 80% responden mengerti tentang inflasi pada pertanyaan ini.
- Pertanyaan: Benar atau salah: kita dimungkinkan untuk mengurangi risiko investasi di pasar saham dengan membeli beragam jenis saham?
Jawaban: a) Benar
Catatan: Kurang dari 65% responden yang mengerti tentang diversifikasi pada pertanyaan ini.
[/spoiler]