Kita sering kali menangkap pesan dengan lebih baik melalui cara-cara di luar narasi deskriptif. Anekdot-anekdot, misalnya. Banyak anekdot bagus yang bisa kita ambil hikmahnya, khususnya dalam dunia ekonomi, yang masih relevan hingga saat ini.
Berbeda dengan narasi-narasi deskriptif yang biasanya panjang-lebar dan membosankan, anekdot-anekdot sering kali menggunakan humor, metafora, atau pengalaman pribadi untuk membuat pesan lebih mudah dipahami dan diingat. Selain itu, anekdot juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menguraikan ide yang rumit menjadi potongan-potongan hikmah yang mudah dicerna.
Apalagi kalau masuk ke dunia ekonomi yang kompleks, pesan yang ingin disampaikan akan lebih sulit dicerna jika hanya mengandalkan narasi-narasi deskriptif. Dibutuhkan cara yang tak hanya teoretis, namun juga kreatif, aplikatif, dan empiris. Di sinilah anekdot-anekdot bisa berperan.
Lalu, apa saja anekdot dunia ekonomi yang dimaksud? Mari kita simak, sebagaimana berikut:
1. Bill Gates dan Uang $100
Suatu ketika, Bill Gates sedang berjalan kaki ke suatu tempat untuk menghadiri sebuah acara. Dalam perjalanannya, ia tak sengaja menjatuhkan selembar uang $100 miliknya. Ia pun dengan spontan ingin mengambilnya.
Akan tetapi, ajudannya melarang Gates melakukan hal tersebut, sambil berkata, “Jangan lakukan itu, pak!” Gates pun bertanya, “Mengapa?”
“Anda membutuhkan waktu kurang lebih 2 detik untuk mengambil uang $100 itu. Sementara, Anda menghasilkan $1.300 per detiknya. Jadi, itu sangat tidak sepadan untukmu,” jawab si ajudan.
Gates pun tersenyum dan berkata, “Tidak akan ada $1.300 tanpa $100,” sambil tetap mengambilnya.
Ini memberi pesan kepada kita untuk tetap menghargai uang, sekecil apapun nilainya. Anekdot ini bagus untuk mengubah cara kita memandang uang recehan di dompet kita, seharusnya.
Meskipun anekdot ini belum jelas kebenarannya, penghasilan Gates yang $1.300 per detik itu adalah sebuah kebenaran.
2. Prediksi J.P. Morgan tentang Pasar Saham
Ketika J.P. Morgan, bankir dan pemodal ternama, ditanya tentang apa yang akan terjadi pada pasar saham di masa depan, ia menjawab dengan singkat, “Pasar saham akan berfluktuasi.”
Jawaban jenaka ini menyoroti ketidakpastian pasar saham dan menjadi pengingat bahwa tidak ada yang bisa memprediksi pergerakannya secara akurat setiap saat.
Satu-satunya kepastian dalam pasar keuangan adalah ketidakpastian. Begitulah saya mengistilahkannya. Syukurnya, “cenayang” keuangan sekelas Morgan pun, mengafirmasinya.
3. Dua Aturan Investasi Warren Buffett
Ketika ditanya tentang rahasia kesuksesan investasinya, Warren Buffett memberi tahu dua aturannya, “Aturan No. 1: Jangan pernah rugi. Aturan No. 2: Jangan pernah melupakan aturan No. 1.”
Perkataannya itu menekankan pentingnya manajemen risiko dan perlindungan modal dalam berinvestasi. Kita juga bisa mengambil hikmah dari perkataannya itu agar tidak serampangan mengelola keuangan.
Hanya jika Anda paham, cara terdekat agar kita bisa mengelola keuangan dengan baik adalah dengan mencatatnya. Hanya dengan begitu kita bisa tahu kapan kita merugi (defisit) dan kapan kita untung (surplus).
Beruntung, kita hidup di dunia yang sudah sangat maju. Sehingga ini bisa kita lakukan cukup dengan bantuan aplikasi di ponsel kita.
4. John D. Rockefeller ketika Masa Depresi Hebat
Di tengah-tengah masa Depresi Besar (the Great Depression), John D. Rockefeller ditanya oleh seorang wartawan berapa banyak kerugian yang ia alami. Rockefeller menjawab, “Saya sama sekali tidak rugi. Saya masih memiliki gedung Rockefeller Center dan saham General Motors.”
Anekdot ini menunjukkan perspektif jangka panjang dan ketangguhan Rockefeller dalam menghadapi kesulitan keuangan. Ini juga memberikan pesan moral tentang optimisme seorang pengusaha kepada kita.
5. Bernard Baruch dan Umur Pendeknya
Ketika ditanya apa yang akan dia lakukan jika dia hanya memiliki waktu enam bulan untuk hidup, pemodal Bernard Baruch menjawab, “Saya akan pindah ke tempat dengan dokter yang lebih baik.”
Hampir sama dengan sebelumnya, ucapan jenaka ini menyoroti pentingnya optimisme dan mencari solusi terbaik, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
6. Henry Ford saat Mendirikan Ford Motor Company
Henry Ford, pendiri Ford Motor Company, konon pernah berkata, “Jika saya bertanya kepada orang-orang apa yang mereka inginkan, mereka akan menjawab kuda yang lebih cepat.”
Anekdot ini menggambarkan pentingnya inovasi dan berpikir di luar kebiasaan (to think out of the box) dalam berinovasi. Andai kata Ford lebih mendengarkan keinginan orang-orang pada masanya, dia akan menjadi peternak kuda, alih-alih pengusaha.
7. Keluarga Rockefeller yang Kaya Luar Biasa
Ketika keluarga Rockefeller ditanya tentang kekayaan mereka yang luar biasa, salah satu anggotanya menjawab, “Bukan karena kami memiliki begitu banyak uang, tetapi karena kami telah memilikinya begitu lama.”
Kutipan ini menunjukkan kekuatan majemuk dan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang dan investasi.
8. John D. Rockefeller, Bisnis, dan Pertemanan
Ketika ditanya tentang rahasia kesuksesan bisnisnya, John D. Rockefeller dikatakan menjawab, “Persahabatan yang dibangun di atas bisnis lebih baik daripada bisnis yang dibangun di atas persahabatan.”
Kutipan ini menekankan pentingnya menjaga hubungan profesional dan memisahkan urusan pribadi dan bisnis. Dengan kata lain, bisnis adalah bisnis. Tidak boleh mencampur aduknya dengan pertemanan, menurutnya.
Meskipun mungkin terdengar terlalu kasar bagi kultur tertentu, namun bila dipikirkan lebih masak, paradigma ini ada benarnya. Ketika kita memiliki sebuah bisnis, kita bertanggung jawab untuk membuatnya berkelanjutan (sustainable), apalagi jika kita melibatkan hajat hidup orang banyak dalam operasionalnya.
Jadi, tidak membiasakan diri kita dengan konsep “harga teman” dalam berbisnis cukup penting untuk dilakukan, kecuali dengan perhitungan yang wajar atau memang diniatkan untuk bersedekah.
9. Adam Smith tentang Filosofi Pasar Bebas
Dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of Nations,” Adam Smith mengatakan, “Bukan dari kemurahan hati tukang daging, penjual minuman, atau pembuat roti sehingga ada makanan yang kita inginkan, tetapi dari kesadaran mereka akan kepentingan mereka sendiri.”
Kutipan ini menggambarkan konsep kepentingan pribadi yang mendorong aktivitas ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah filosofi dari konsep pasar bebas (free market) yang ia agung-agungkan.
Hingga saat ini, pandangan Smith itu masih relevan, meskipun banyak menimbulkan kritik dari berbagai tokoh penting. Namun, tetap saja, kenyataan berkata bahwa saat ini, dunia masih didominasi oleh ekonomi dengan konsep dari Smith ini.
Meskipun demikian, saya tidak sedang menjelaskan posisi saya terkait konsep atau doktrin ekonomi apapun di sini.
10. Ludwig von Mises Membela Adam Smith
Ekonom Austria, Ludwig von Mises pernah menyatakan, “Jika seseorang menolak laissez-faire karena kesalahan dan kelemahan moral manusia, maka dengan alasan yang sama, ia juga harus menolak setiap jenis langkah pemerintah.” Kutipan ini menentang anggapan bahwa intervensi pemerintah selalu menjadi solusi untuk masalah ekonomi, dengan alasan bahwa pemerintahan juga diisi oleh individu yang bisa berbuat salah.
Ucapannya itu disampaikan dalam rangka mengkritik pandangan John Maynard Keynes yang percaya bahwa “invisible hand” (sebuah istilah dari Adam Smith yang menggambarkan pasar bebas bekerja) bisa gagal untuk memperbaiki ketidakseimbangan ekonomi, yang menyebabkan periode pengangguran yang tinggi dan stagnasi ekonomi yang berkepanjangan. Sehingga, ia berpendapat bahwa intervensi pemerintah diperlukan untuk menstabilkan ekonomi selama masa resesi atau depresi.
11. Milton Friedman (Juga) Membela Adam Smith
Ekonom Milton Friedman adalah pendukung keras pasar bebas. Dia terkenal dengan pernyataannya, “Jika Anda menyerahkan tanggung jawab atas Gurun Sahara kepada pemerintah federal, dalam lima tahun akan ada kelangkaan pasir.”
Kutipan humoris ini mengkritik kapabilitas pemerintah untuk mengelola sumber daya secara efisien dan menegaskan keyakinan Friedman akan kekuatan pasar untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien.
12. Warren Buffett dan CEO Idiot
Ketika ditanya mengenai strategi investasinya, sang legenda Warren Buffett menjawab, “Saya mencoba membeli saham di bisnis yang begitu hebat sehingga orang bodoh pun bisa menjadi CEO-nya. Karena cepat atau lambat, seseorang akan melakukannya.”
Kutipan ini secara jenaka menyoroti pentingnya berinvestasi pada bisnis yang kuat dan dikelola dengan baik yang dapat bertahan dalam perubahan kepemimpinan. Ini merupakan pesan untuk kita semua yang ingin berinvestasi saham sebuah perusahaan untuk senantiasa menganalisis fundamentalnya secara seksama.
13. Richard Branson dalam Mengambil Kesempatan
Pengusaha Richard Branson, pemilik The Virgin Group, pernah berseloroh, “Jika seseorang menawarkan Anda sebuah kesempatan yang luar biasa, namun Anda tidak yakin dapat melakukannya, katakan ya – kemudian pelajari cara melakukannya nanti!”
Anekdot dunia ekonomi adalah salah satu yang paling saya suka. Ini menekankan pentingnya memberanikan diri mencoba sesuatu yang baru dan belajar sambil berjalan (learning as we go), daripada membiarkan diri kita terpasung dengan ketidakpercayaan diri kita sendiri.
14. Mark Cuban dan Perfeksionisme
Pengusaha Mark Cuban pernah berkata, “Perfeksionisme adalah musuh profitabilitas. Jauhilah, lihat apa yang berhasil dan apa yang tidak, lalu perbaiki.”
Kutipan ini menyoroti pentingnya iterasi dan perbaikan yang berkelanjutan dalam bisnis. Ini juga menjadi anekdot dunia ekonomi yang penting, khususnya bagi Anda yang tergolong perfeksionis. Sebagaimana yang saya katakan di atas bahwa ketidakpastian adalah satu-satunya kepastian dalam dunia usaha, sehingga perasaan ingin selalu sempurna adalah kemustahilan.
15. Ketika Elon Musk Bangun Tidur
Elon Musk memberikan tips agar kita bisa terus berperforma baik setiap hari. Ia mengatakan, “Jika Anda bangun di pagi hari dan berpikir masa depan akan lebih baik, maka itu adalah hari yang cerah. Jika tidak, itu bukan hari yang cerah.”
Ini memberikan pesan kepada kita bahwa apa yang kita rasakan tentang hari-hari kita sangatlah penting bagi kinerja kita. Jika kita mengawali hari dengan optimis, kita bisa menjadikan setiap hari kita sebagai masterpiece.
16. Pesan Tersirat Warren Buffett tentang Integritas
“Dibutuhkan 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda merenungkan hal ini, Anda akan selalu melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda,” kata Warren Buffett dalam sebuah wawancara.
Ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas. Sekali kita merusaknya, orang-orang akan lebih mengingat kerusakan ini ketimbang kebaikan-kebaikan yang pernah kita lakukan. “Karena setitik nila, rusak susu sebelangga,” begitulah kata peribahasa kita.
Integritas memang adalah hal yang sangat mahal, bahkan tak terhingga nilainya.
17. Leader dan Follower versi Steve Jobs
Steve Jobs, sang pendiri Apple Inc., pernah mengatakan, “Inovasi membedakan antara pemimpin (leader) dan pengikut (follower).”
Ini kutipan penting bagi siapapun yang ingin menjadi memimpin dalam dunia bisnis agar selalu berinovasi. Jika tidak, mereka hanya akan menjadi pengikut sampai kapanpun.
18. Pesan Produktivitas dari Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
Diriwayatkan Anas Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika kiamat datang sementara kamu memiliki sebatang kurma di tanganmu dan masih memungkinkan untuk menanamnya sebelum kiamat tiba, maka tanamlah kurma itu.” (Sahih al-Bukhari)
Hadits ini menyoroti pentingnya untuk tetap produktif dan memberikan kontribusi positif, terlepas dari seperti apa kemungkinan yang terjadi di masa depan. Ini mengingatkan kita agar selalu mencari berkah dalam berbisnis, alih-alih hanya keuntungan semata.
Itulah anekdot-anekdot penting dalam dunia ekonomi versi saya. Entah berapa banyak lagi anekdot dunia ekonomi yang terlewat dalam artikel ini karena kealpaan pengetahuan saya. Oleh karenanya, jika Anda mengetahui anekdot penting lainnya, tolong beri tahu saya di kolom komentar ya!